Aplikasi QRIS
GET - On The Store

QRIS dan Isu Perdagangan Internasional Peluang, Tantangan, dan Masa Depan

QRIS dan Isu Perdagangan Internasional Peluang, Tantangan, dan Masa Depan, QRIS, Cara Daftar QRIS
20 Agustus 2025
QRIS dan Isu Perdagangan Internasional Peluang, Tantangan, dan Masa Depan

Sejak diperkenalkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2019, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi salah satu inovasi penting dalam mendorong digitalisasi sistem pembayaran nasional. Dengan format QR code yang terstandarisasi, QRIS memudahkan konsumen untuk melakukan pembayaran ke berbagai merchant hanya dengan satu aplikasi, tanpa harus bergantung pada perbedaan sistem antarpenyedia jasa keuangan. Kesuksesan QRIS di dalam negeri, terutama pada sektor UMKM, kini mulai diperluas ke ranah internasional. Dalam konteks perdagangan global, QRIS tidak hanya sekadar metode pembayaran, melainkan juga pintu masuk untuk mendukung transaksi lintas negara, memperkuat sektor pariwisata, hingga mendorong pelaku usaha kecil menengah agar lebih kompetitif di pasar internasional.

Salah satu isu utama dalam perdagangan internasional adalah efisiensi sistem pembayaran lintas batas (cross-border payment). Selama bertahun-tahun, transaksi antarnegara sering terkendala biaya tinggi, proses yang lambat, serta ketergantungan pada mata uang global tertentu seperti dolar Amerika Serikat. Kehadiran QRIS menawarkan alternatif yang lebih sederhana dan efisien. Melalui interkoneksi QRIS dengan sistem pembayaran negara mitra, konsumen dapat melakukan pembayaran secara langsung dalam mata uang lokal mereka, sementara penerima di negara lain tetap mendapatkan pembayaran dalam mata uang domestik. Mekanisme ini tidak hanya mengurangi biaya konversi, tetapi juga mempercepat proses transaksi. Bagi pelaku usaha di sektor perdagangan maupun pariwisata, hal ini menjadi nilai tambah yang signifikan.

Implementasi QRIS lintas batas saat ini sudah mulai terlihat dalam kerja sama Indonesia dengan beberapa negara, misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Melalui kolaborasi ini, wisatawan asal Indonesia dapat melakukan pembayaran di merchant luar negeri hanya dengan memindai QR code menggunakan aplikasi pembayaran domestik mereka. Sebaliknya, wisatawan mancanegara juga dapat menggunakan aplikasi pembayaran asal negara mereka ketika bertransaksi di Indonesia. Pola ini menunjukkan bagaimana QRIS bisa menjadi instrumen penting dalam mendukung perdagangan internasional berbasis pariwisata, sekaligus memperkuat arus devisa yang masuk ke dalam negeri. Lebih jauh lagi, kerja sama semacam ini membuka jalan bagi transaksi perdagangan barang dan jasa yang lebih inklusif, terutama untuk UMKM yang sebelumnya terbatas pada pasar lokal.

Meski demikian, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan dalam memperluas penggunaan QRIS ke ranah perdagangan internasional. Pertama, perbedaan regulasi antarnegara terkait sistem pembayaran digital. Setiap bank sentral memiliki aturan berbeda terkait keamanan, batas transaksi, hingga mekanisme konversi mata uang. Harmonisasi regulasi menjadi hal yang mendesak agar sistem QRIS lintas batas dapat berjalan lancar dan diterima secara luas. Kedua, tantangan infrastruktur digital. Tidak semua negara memiliki kesiapan teknologi yang sama, terutama di kawasan berkembang. Keterbatasan jaringan internet, perangkat, dan sistem back-end bisa menjadi hambatan dalam memperluas penggunaan QRIS secara global. Ketiga, isu keamanan siber. Dengan semakin tingginya volume transaksi digital lintas negara, potensi risiko kejahatan siber juga meningkat. Perlindungan data dan pengawasan transaksi harus ditingkatkan agar QRIS tetap menjadi sistem yang aman dan terpercaya.

Dari perspektif perdagangan, penggunaan QRIS lintas batas memiliki potensi besar dalam mendukung ekspor produk UMKM. Selama ini, banyak pelaku UMKM yang kesulitan mengakses pasar internasional karena keterbatasan dalam sistem pembayaran. Dengan adanya QRIS yang terhubung antarnegara, pelaku usaha bisa menerima pembayaran dari konsumen luar negeri secara lebih mudah dan cepat, tanpa harus bergantung pada sistem perbankan internasional yang rumit. Misalnya, seorang pengrajin batik di Yogyakarta dapat menjual produknya kepada konsumen di Malaysia, dan pembayaran dapat dilakukan melalui QRIS secara langsung, tanpa harus melewati proses transfer bank internasional yang memakan waktu dan biaya tinggi. Hal ini tentu mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar global.

Selain perdagangan barang, QRIS juga berperan penting dalam perdagangan jasa, terutama di sektor pariwisata dan hospitality. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tidak lagi perlu membawa banyak uang tunai atau membuka rekening bank lokal. Cukup dengan aplikasi pembayaran di ponsel mereka, transaksi bisa dilakukan dengan mudah di hotel, restoran, hingga destinasi wisata. Sebaliknya, wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri juga dapat merasakan kemudahan yang sama. Dengan adanya kemudahan transaksi seperti ini, sektor pariwisata berpotensi mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan, yang secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari sisi kebijakan, Bank Indonesia bersama bank sentral negara mitra terus memperluas jangkauan kerja sama pembayaran lintas batas berbasis QR. Program uji coba (sandbox) bahkan sudah dilakukan dengan Tiongkok untuk mendukung perdagangan, UMKM, serta pariwisata. Langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mendorong integrasi sistem pembayaran digital yang lebih inklusif di kawasan Asia. Jika berhasil, integrasi QRIS lintas batas bisa menjadi model untuk kerja sama internasional di kawasan lain, bahkan berpotensi masuk dalam agenda integrasi sistem pembayaran global di bawah forum G20 atau ASEAN.

Namun, perlu dicatat bahwa penerapan QRIS dalam konteks perdagangan internasional tidak serta merta menghapus ketergantungan pada mata uang global tertentu. Isu nilai tukar tetap menjadi faktor penting yang memengaruhi kenyamanan transaksi lintas batas. Dalam jangka panjang, pengembangan QRIS lintas negara bisa menjadi salah satu cara untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional, sejalan dengan upaya de-dolarisasi yang mulai digagas di berbagai kawasan. Dengan demikian, QRIS tidak hanya relevan sebagai instrumen pembayaran ritel, tetapi juga sebagai bagian dari strategi kebijakan ekonomi makro yang lebih luas.

Ke depan, penguatan literasi digital dan perluasan infrastruktur menjadi strategi penting agar QRIS dapat berperan optimal dalam perdagangan internasional. Edukasi kepada pelaku usaha, terutama UMKM, tentang cara memanfaatkan QRIS untuk menjangkau pasar luar negeri sangat diperlukan. Di sisi lain, investasi pada keamanan siber harus terus ditingkatkan, mengingat ancaman kejahatan digital semakin kompleks. Dengan fondasi yang kuat, QRIS bisa menjadi salah satu keunggulan kompetitif Indonesia di era perdagangan global berbasis digital.

Secara keseluruhan, isu perdagangan internasional menempatkan QRIS pada posisi strategis sebagai inovasi pembayaran digital yang tidak hanya mendukung transaksi domestik, tetapi juga mampu membuka peluang baru di pasar global. Dengan memperkuat kerja sama antarnegara, meningkatkan infrastruktur, dan memastikan keamanan transaksi, QRIS dapat berkembang menjadi instrumen pembayaran lintas batas yang inklusif, efisien, dan berdaya saing tinggi. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi digital di Asia Tenggara sekaligus meningkatkan kontribusi UMKM dan pariwisata dalam perdagangan internasional. Pada akhirnya, QRIS tidak hanya sekadar simbol digitalisasi sistem pembayaran, tetapi juga representasi dari transformasi ekonomi Indonesia menuju era global yang lebih terhubung dan berkelanjutan.


Data Statistik Transaksi QRIS Lintas Batas
(Cross-Border)

  • Indonesia–Malaysia (May 2023 – June 2025)
    - Volume: 4,31 juta transaksi
    - Nilai: Rp 1,15 triliun

  • Indonesia–Thailand (perkenalan Agustus 2022 – Juni 2025)
    - Volume: 994.890 transaksi
    - Nilai: Rp 437,54 miliar

  • Indonesia–Singapura (perkenalan 17 November 2023 – Juni 2025)
    - Volume: 238.216 transaksi
    - Nilai: Rp 77,06 miliar

  • Total transaksi QRIS lintas negara (Malaysia, Singapura, Thailand) hingga Juni 2025: Rp 1,66 triliun

  • Outbound (Indonesian wallets ke luar negeri):
    Thailand: 638.315 pengiriman,
    Malaysia: 320.778,
    Singapura: 71.001


Kesimpulan Data

Transaksi lintas negara melalui QRIS telah menunjukkan pertumbuhan signifikan, terutama antara Indonesia dan Malaysia, Thailand, serta Singapura. Nilai dan volume transaksi tersebut mencerminkan potensi besar QRIS sebagai solusi pembayaran lintas batas yang efisien dan praktis.

Register now to become a QRIS merchant and join 15,7 Juta other businesses who already use QRIS payments all over Indonesia !
Ica InterActive Chat Bot
Icha
InterActive Chatbot Assistant

Terimakasih telah mengunjungi Website QRIS

Berikut kami kirimkan beberapa link mengenai QRIS :

Link Pendaftaran QRIS disini

FAQ / Tanya Jawab disini

Pengajuan Open API disini

Skema Biaya Transaksi disini

contact whatsapp